Beranda / Pers / Siaran Pers / 18 November 2015

Pers

PT PP Properti, Tbk Bidik Marketing Sales Rp2 Trilliun Tahun Ini

  • PT PP Properti Tbk (Kode Saham: PPRO) merupakan salah satu anak perusahaan BUMN terkemuka yakni PT PP (Persero) Tbk. dan telah go public pada Mei 2015.
  • Perseroan mencatatkan kinerja gemilang hingga kuartal III/2015 dengan lonjakan laba bersih sebesar 314% secara year-on-year menjadi Rp205,89 miliar.
  • Dalam waktu dekat perseroan akan meningkatkan landbank sekitar 15 hektare untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan.

Jakarta, 10 November 2015 — Pengembang nasional terkemuka PT PP Properti Tbk. mengincar marketing sales Rp2 triliun hingga akhir tahun ini, naik 58% dibandingkan realisasi pada tahun lalu Rp1,3 triliun. Hal ini didukung oleh positifnya hasil pemasaran dalam sembilan bulan terakhir. Hingga kuartal III/2015, pendapatan prapenjualan (marketing sales) perseroan mencapai Rp1,2 triliun, atau naik 45% secara year-on-year. Pada tahun depan, marketing sales ditargetkan Rp2,6 triliun.

Emiten berkode saham PPRO ini juga memproyeksikan laba bersih pada tahun ini menyentuh Rp302 miliar, melonjak 185% dibandingkan dengan tahun lalu Rp106 miliar. “Peningkatan drastis laba bersih kami tidak lepas dari keberhasilan penjualan produk-produk berkualitas kami yang diterima dengan baik oleh konsumen,” ujar Taufik Hidayat Direktur Utama PP Properti pada acara Investor Summit di Jakarta (10/11). Pendapatan perseroan ditopang oleh penjualan apartemen khususnya di Grand Kamala Lagoon dan Grand Sungkono Lagoon, yang merupakan dua proyek utama dari 11 mega proyek yang tengah dikembangkan PPRO. Emiten properti yang melantai di Bursa Efek Indonesia pada Mei 2015 ini fokus mengembangkan proyek yang terbagi atas tiga segmen portofolio, yakni mulai dari residensial, komersial, dan hospitality.

PROYEK UNGGULAN
Adapun, pendapatan perseroan ditopang oleh tiga segmen. Segmen pertama adalah developer, di mana PPRO saat ini tengah mengembangkan 8 proyek unggulan yang dapat memberikan kontribusi positif pendapatan prapenjualan bagi perseroan. Dia menjelaskan superblok Grand Kamala Lagoon yang berlokasi di Bekasi dan dibangun di atas lahan seluas 28.2 hektare dan Grand Sungkono Lagoon, Surabaya seluas 3,5 hektare merupakan proyek andalan perseroan di segmen developer.

Superblok Grand Kamala Lagoon (GKL) merupakan landmark project PP Properti saat ini dan diperkirakan akan berkontribusi Rp100 triliun hingga tahun 2035 mendatang, sekaligus penyokong utama kinerja perseroan. PP Properti telah meluncurkan dua tower apartemen di Grand Kamala Lagoon yakni Tower Emerald dan Tower Barclay. Tower Emerald akan dibangun setinggi 44 lantai dan menampung 1.688 unit apartemen. “Tower tersebut dibangun pada tahun lalu dan sejak pertama kali diperkenalkan kepada pasar telah ludes terjual (sold out) pada awal tahun ini,” paparnya.

Tower Barclay Grand Kamala Lagoon merupakan menara kedua dan juga akan dibangun setinggi 44 lantai sehingga mampu menampung 2.028 unit apartemen dan mulai dipasarkan pada awal tahun ini. Tower ini telah terjual 45%. PPRO juga membangun Kamala Bridge, jembatan ikonik yang membentang diatas jalan tol Cikampek sebagai landmark daerah tersebut yang langsung menghubungkan akses utama menuju kawasan proyek. Taufik menambahkan proyek dengan kontribusi terbesar kedua adalah superblok Grand Sungkono Lagoon, Surabaya yang di proyeksikan mengumpulkan pendapatan hingga Rp 8 triliun. Tower pertama di proyek ini, yaitu The Venetian, memiliki 508 unit apartemen dan telah habis terserap. Sementara itu, tower kedua The Caspian terdiri dari 560 unit apartemen. Sedangkan Grand Dharmahusada Lagoon, Surabaya adalah kawasan mixed used yang terletak di daerah strategis di Surabaya berdekatan dengan Universitas Airlangga dan ITS, Rumah Sakit Haji Surabaya dan pusat perbelanjaan Galaxy Mall. Kawasan yang menempati area seluas 4,2 ha tersebut ditargetkan meraup pendapatan sebesar Rp 10 triliun. Sementara itu, di segmen properti, kontribusi prapenjualan dikontribusikan oleh Mall KAZA City, Park Hotel, dan produk properti lainnya. Adapun, di segmen KSO-Developer, PPRO menjalin kerja sama operasi (joint operation) dengan mitra strategis untuk pengembangan sejumlah proyek, antara lain Apartemen Paladian Park, Kelapa Gading.

PENDAPATAN BERULANG
Sementara itu, pendapatan properti yang merupakan pendapatan berulang (recurring income) tercatat Rp50,54 miliar atau 5% dari total pendapatan.
PPRO mengincar kenaikan pendapatan berulang menjadi 10% pada tahun 2017 dan 15% pada 2019 dengan mengembangkan mal dan hotel di lahan – lahan yang telah dimiliki perseroan.
Beberapa proyek lainnya yang berkontribusi positif kepada kinerja perseroan adalah proyek Gunung Putri, Bogor dan Payon Amartha, Semarang

“Ciri khas dan keunggulan properti yang kami kembangkan selalu mengedepankan konsep beyond property yang ditopang oleh hospitality, high technology, smart living, strategic locations, dan memiliki konektivitas langsung dengan beragam fasilitas pendukung seperti mal, swimming pool, taman dan kawasan perkantoran,” jelas Taufik. Hingga saat ini, laporan keuangan lengkap perseroan untuk periode triwulan III tahun ini sedang dalam proses audit sehingga akan dirilis pada Desember 2015. Audit dilakukan karena PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) sebagai entitas induk PPRO akan melakukan aksi korporasi dengan menggunakan buku periode kuartal III/2015.

Untuk menunjang pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth), dalam waktu dekat perseroan akan meningkatkan landbank sekitar 15 hektare. Selain melakukan investasi sendiri, perseroan juga melakukan kerja sama dengan perusahaan lain, baik swasta maupun BUMN, seperti dengan Jababeka, Pertamina, dan Sentul City untuk menambah cadangan lahan.
Sekilas mengenai PT PP Properti, Tbk (PPRO). PT PP Properti, Tbk (“PPRO”) adalah pengembang properti nasional terkemuka yang listing di Bursa Efek Indonesia pada 19 Mei 2015, dan merupakan anak usaha PT PP (Persero) Tbk (“PTPP”), perusahaan infratruktur nasional. Perseroan saat ini sedang mengerjakan beberapa proyek unggulan seperti Grand Kamala Lagoon, proyek mixed used premium yang menempati lahan seluas 25 ha di Bekasi, Grand Sungkono Lagoon, proyek mixed used seluas 3,5 ha di Surabaya, Grand Dharmahusada Lagoon, Surabaya yang menempati area seluas 4,2 ha dan The Ayoma Apartemen, yang berdiri diatas lahan seluas 1 ha.

Perseroan terus membukukan pertumbuhan kinerja positif dan mengembangkan portofolio proyek yang beragam mulai dari residensial, komersial, perkantoran, hotel hingga kawasan mixed used. PP Properti mempunyai visi sebagai lima besar developer terkemuka di Indonesia. Tahun 2014 Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 554 miliar, tumbuh 2 kali lipat dari tahun 2013. Laba bersih tumbuh 130,43% pada akhir tahun 2014 menjadi Rp 106 miliar.