Beranda / Pers / Pers / 12 Desember 2017

Pers

PPRO Teken PUP Pengembangan Business Park Kertajati Tepat Di Hari Ultahnya

Jakarta, 12 Desember 2017 – Empat tahun belum merupakan usia yang matang terutama bagi sebuah Perusahaan, tapi kami PT PP Properti Tbk. (“PPRO”) terus berupaya untuk menjadi Perusahaan pengembang Nasional yang terkemuka dengan daya saing global. Pengembangan lahan terus digencarkan dengan tetap mengedepankan prinsip Manajemen Resiko didalamnya juga inovasi terus dilakukan dengan memperhatikan keinginan konsumen, sehingga Perseroan yakin akan cepat tumbuh dan berdiri dengan kokoh ditengah industri Properti Nasional.

Berulang tahun di penghujung tahun, membuat Perseroan lebih semangat mempersembahkan peningkatan kinerja melalui beberapa komitmen baik kepada shareholders maupun stakeholders. 5 (lima) proyek apartemen di Bekasi, Bandung, Malang dan Surabaya akan di ground breaking pekan ini dan 2 (dua) hotel di Surabaya dan Lombok akan segera dibangun. Disusul penandatanganan PUP dengan BIJB Aerocity Development (BIJB AD) (merupakan anak usaha dari Bandar Udara Internasional Jawa Barat (“BIJB”)) yang dilangsungkan hari ini di Apartemen Grand Kamala Lagoon Bekasi.

“Lahan di daerah Kertajati seluas 250 Ha akan dikembangkan dan dikelola oleh PPRO menjadi beberapa cluster dengan lama pengembangan kurang lebih 30 tahun” jelas Taufik Hidayat selaku Direktur Utama PPRO. Lahan Kertajati yang akan dikembangkan ini berjarak 2 Km dari Bandar Udara Kertajati yang rencana akan mulai beroperasi di pertengahan 2018 dan akan menjadi Bandar Udara terbesar kedua setelah Bandar Udara Soekarno Hatta di Tangerang Banten. PPRO adalah pengembang pertama di daerah Kertajati ini. Rencana pengembangan 5 cluster di Business Park I sudah dirancang sematang mungkin, diantaranya Residential (affordable house, landed house, town house dan apartemen); Commercial (Shop House, Commercial Lots dan Leisure District); Retail, Office dan Hotel akan dieksekusi di waktu yang tidak lama lagi. Total biaya pengembangan dari lahan seluas itu kurang lebih Rp 44.1 triliun dengan porsi 80% PPRO dan 20% BIJB AD.

Dengan pengembangan kawasan ini, secara tidak langsung PPRO berkontribusi dalam mengurangi angka backlog perumahan khususnya perumahan kelas menengah dan menengah ke bawah. Pembangunan beberapa program infrastruktur yang cukup agresif seperti Tol Cipali dan Tol Cisumdawu memberikan pertimbangan yang positif dan optimis kepada manajemen PPRO untuk melakukan pengembangan di Kertajati. “Nantinya prosentase target pasar terbesar kami adalah wisatawan serta pekerja bandara dan crew pesawat. Karena lokasi lahan berada dalam kawasan Aerocity Bandar Udara Internasional Kertajati”, jelas Taufik.

“Diberikan kepercayaan untuk mengembangkan lahan seluas 250 Ha di daerah Kertajati merupakan pencapaian luar biasa kami di penutup tahun 2017 ini,”ucap Taufik. Diproyeksikan sampai dengan akhir tahun nanti land bank yang dimiliki PPRO menjadi kurang lebih 300Ha. “Di 2017 ini Perseroan bergerilya untuk memaksimalkan belanja modal, dimana Rp 3.05 Triliun terserap untuk capex Perseroan. Diharapkan tahun 2018 akan menjadi Harvesting Year bagi PPRO”, tutup Taufik Hidayat.

– SELESAI –

unduh PDF – 71KB