Beranda / Pers / Siaran Pers / 22 Juni 2016

Pers

Sasar Pasar Mahasiswa, PPRO akan Bangun Apartement di Depok

JAKARTA – Pengembang properti untuk kelas menengah dan atas PT PP Properti Tbk. (PPRO) akan membangun apartemen mahasiswa di Depok untuk memenuhi kebutuhan hunian di kota yang dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan terbesar di Indonesia. Hal ini karena di sekitar kawasan Depok terdapat sejumlah Universitas ternama, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma, serta Universitas Pancasila, sehingga kebutuhan tempat tinggal bagi mahasiswa terus meningkat.

“Kami melihat ada potensi besar untuk pembangunan apartemen yang menyasar mahasiswa. Rencananya apartemen yang akan kami bangun ini mulai dipasarkan pada triwulan IV tahun ini saat penerimaan mahasiswa baru,” ujar Taufik Hidayat, Direktur Utama PP Properti. Taufik menjelaskan pihaknya menggandeng mitra untuk membangun dua tower apartemen. Apartemen ini dibangun di atas lahan seluas sekitar 5.500 m2 yang berlokasi di Jalan Margonda, Depok. Adapun, total investasi untuk proyek ini diperkirakan mencapai Rp600 Miliar.

Proyek baru ini semakin melengkapi portofolio PPRO yang sudah terdiversifikasi di sejumlah wilayah Indonesia, antara lain Payon Amartha – Semarang, Amartha View – Semarang, Pavillion Permata2 – Surabaya, Grand Kamala Lagoon – Kalimalang, Grand Sungkono Lagoon – Surabaya, Grand Dharmahusada Lagoon – Surabaya, Gunung Putri Square – Bogor, The Ayoma Apartement – Serpong, serta proyek joint venture di kawasan Industri Jababeka dan Sentul City. Dari sejumlah proyek itu, Amartha View, Grand Kamala Lagoon, Grand Sungkono Lagoon, dan Grand Dharmahusada Lagoon, merupakan proyek jangka panjang yang pengerjaannya ditargetkan rampung sepanjang 2020-2035. Proyek ini diharapkan akan menjadi penopang kinerja PPRO dalam jangka panjang.

Di Surabaya sendiri, PPRO saat ini tengah mengembangkan Grand Sungkono Lagoon dan Grand Dharmahusada Lagoon dengan menggunakan konsep superblok yang mengintegrasikan kawasan bisnis dan hunian. PPRO merupakan pengembang properti yang memiliki reputasi positif dalam mengeksekusi proyek-proyek pembangunan gedung tinggi. Hal ini tercermin dari progress proyek yang berjalan lancar serta dukungan pembiayaan dari bank maupun pasar modal.

“Kami baru saja menawarkan obligasi dan hasilnya positif sekali karena oversubscribed hingga 4 kali. Selain itu, kami juga memiliki opsi pendanaan dari sejumlah bank untuk proyek-proyek kami,” papar Taufik. Dari sisi belanja modal, pada tahun ini PPRO menyiapkan dana Rp1,25 triliun, atau naik 67% dari belanja modal pada tahun 2015 senilai Rp750 miliar. Sebagian besar belanja modal akan dipakai untuk akuisisi cadangan lahan baru yang menjadi dasar pertumbuhan perseroan ke depan. Taufik menjelaskan landbank yang akan diakuisisi akan berlokasi di area-area strategis dan bernilai tinggi serta tidak jauh dari pintu tol. Saat ini, total cadangan lahan yang dimiliki perseroan mencapai 61 hektare.
Belanja modal pada tahun ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan prapenjualan dan pendapatan perseroan yang ditargetkan masing-masingsebesar 30% menjadi Rp2,6 triliun dan 40% menjadi Rp2,01 triliun.

PPRO memperkirakan pertumbuhan prapenjualan apartemen mahasiswa dan pendapatan ini akan mendorong pertumbuhan laba bersih perseroan sebesar 25% pada tahun 2016. Saat ini, PPRO memiliki 10 proyek residensial dan 5 proyek komersial.

Unduh PDF – 145KB